Tipe Pemrograman
1.
Pemrograman terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah cara pemrosesan data yang terstuktur. Terstruktur dalam: analisa, cara dan penulisan program. Prinsip pemrograman terstruktur:
a.
Gunakan rancangan pendekatan dari atas ke bawah (top down design),
b. Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
c. Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan,
d. Gunakan pengkodean terstruktur: IF ... THEN, DO ... WHILE dan lain-lainnya,
e. Hindarkan penggunaan perintah GO TO bila tidak diperlukan,
f. Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names), dan
g. Buat dokumentasi yang akurat dan berarti.
b. Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
c. Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan,
d. Gunakan pengkodean terstruktur: IF ... THEN, DO ... WHILE dan lain-lainnya,
e. Hindarkan penggunaan perintah GO TO bila tidak diperlukan,
f. Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names), dan
g. Buat dokumentasi yang akurat dan berarti.
Dalam perencanaan dan perancangan dari
atas ke bawah, kategori dan penyelesaian masalah dimulai dari bagian yang utama
kemudian dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Rancangan cara ini memudahkan penulisan,
pengujian, koreksi dan dokumentasi program. Tahapan rancangan atas ke bawah
dalam pemrograman:
1.
Tentukan keluaran (output) yang diminta, masukan (input) yang diperlukan dan
proses-proses utama yang diperlukan untuk transformasi data.
2. Membagi proses utama ke dalam modul-modul fungsional.
3. Buat algoritma msing-masing modul, dari modul utama ke sub-sub modul.
2. Membagi proses utama ke dalam modul-modul fungsional.
3. Buat algoritma msing-masing modul, dari modul utama ke sub-sub modul.
Setiap
modul dalam proses rancangan atas ke bawah biasanya dibatasi dalam isi maupun
batasan-batasan berikut:
1. Setiap modul hanya mempunyai satu masukan dan keluaran
2. Setiap modul hanya mewakili satu fungsi program.
Rancangan (design) terstruktur:
1. Membagi program menjadi sub-program
2. Menekankan fungsionalitas.
3. Cocok untuk sistem yang banyak mempunyai fungsi independen. Gaya penulisan program terstruktur:Menggunakan indentasi sehingga jelas struktur dan kontrol program.Memudahkan pembacaan, pemahaman, penelusuran kesalahan dan pembuatan koreksi.
2.
Bahasa pemrograman prosedural - terstruktur
Bahasa pemrograman prosedural adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat menggunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Prosedur adalah bagian dari program untuk melakukan operasi-operasi yang sudah ditentukan dengan menggunakan parameter tertentu. Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur. Kontrol program terstruktur:
1. Runtun - urut (sequence)
2. Pilihan (selection)
3. Pengulangan (repetition - loop)
Gambar 4. Tahap
pengembangan program
1. Batasan Masalah Merencanakan
sistim dan spesifikasi program: Siapa yang akan menggunakan program dan untuk
apa? dengan cara:
- Menentukan tujuan dan hasil yang akan dicapai
- Menentukan hal-hal yang diperlukan oleh sistim
- Pengumpulan data
2. Pengembangan Model Pembuatan model dari sistim yang akan kita bangun, model adalah suatu gambaran sederhana dari sistim yang kita buat. Dengan pembuatan model akan terlihat dengan jelas hubungan antara objek-objek dalam sistim yang akan kita bangun. Untuk penyelesaian aritmatik, biasanya model dibuat dalam bentuk rumus matematik.
- Menentukan tujuan dan hasil yang akan dicapai
- Menentukan hal-hal yang diperlukan oleh sistim
- Pengumpulan data
2. Pengembangan Model Pembuatan model dari sistim yang akan kita bangun, model adalah suatu gambaran sederhana dari sistim yang kita buat. Dengan pembuatan model akan terlihat dengan jelas hubungan antara objek-objek dalam sistim yang akan kita bangun. Untuk penyelesaian aritmatik, biasanya model dibuat dalam bentuk rumus matematik.
Contoh:
Untuk membuat program
luas_lingkaran kita membuat model matematis c = a x b
3. Rancangan algoritma Pembuatan
urutan instruksi yang akan ditulis pada program ( dijelaskan lebih lanjut)
4. Pemrograman Implementasi algoritma ke dalam program (algoritma sendiri dalam komputer adalah merupakan program).
5. Uji dan Validasi Pengujian terhadap program : seperti kesalahan penulisan (syntax error) , kesalahan saat eksekusi (runtime error) kesalahan logika program (program berjalan tapi menghasilkan output yang salah- fatal error).
6. Dokumentasi Pembuatan catatan pada program terutama pada modul-modul yang rumit.
Contoh: Sistem Pengembangan Software Life Cycle
4. Pemrograman Implementasi algoritma ke dalam program (algoritma sendiri dalam komputer adalah merupakan program).
5. Uji dan Validasi Pengujian terhadap program : seperti kesalahan penulisan (syntax error) , kesalahan saat eksekusi (runtime error) kesalahan logika program (program berjalan tapi menghasilkan output yang salah- fatal error).
6. Dokumentasi Pembuatan catatan pada program terutama pada modul-modul yang rumit.
Contoh: Sistem Pengembangan Software Life Cycle
Gambar 5. Sistim
Pengembangan Software Life Cycle
0 komentar
Posting Komentar